LENTERA CINTA DI KAKI GUNUNG https://meraihsingkronisasikesuksesan.blogspot.com/2017/11/lentera-cinta-dari-kaki-gunung-waktu.html
LENTERA CINTA DI KAKI GUNUNG
Waktu kau bangunkan aku dari tidur sepertinya hari masih gelap , sebab aku lihat di sekeliling bilik pembaringan, belum nampak tanda -tanda siang akan datang segera, seperti biasanya tiap pagi yang selalu masuk menyelinap lewat kisi-kisi pembatas antara dalam dan luar rumah. Serta daun jendela kayupun masih tertutup rapat pada tempatnya menemani gorden transparan yang tergerai begitu tenang tanpa gerak terjuntai.Dan penerang yang menempel dibilik sebelah kanan atas dekat meja kayu yang menjadi satu - satunya penghias isi bilik pembaringan tempat berpikir,merenung dan menuangkan tulisan, serta goresan hati dikala keheningan dan pekatnya malam larut. Oh... kesetian yang bergitu bersahaja dengan cahaya makna sinar yang penuh arti keseluruh bagian - bagian isi bilik pembaringan . Walau tak sehebat dan seterang yang sudah teraliri listrik dimana lampu neon atau bohlam bamyak di gunakan, tapi disini,dirumah ini, ditempat ini, dikaki gunung ini. Kamu terasa begitu berarti bagi kehidupan selepas lelah senja beranjak dari siang menuju malam. Wahai " LENTERA CINTA DI KAKI GUNUNG " .
Hem... Aku berkata membatin dalam gumam ku ". Kamulah lentera yang sudah cukup lama menemani bilik pembaringan ini, dengan segala keiklasan dan kesabaran serta pengabdian dalam kesederhanaan cahayamu luar biasamu , sungguh apa yang kamu miliki aku menikmati juga bersyukur akan makna yang begitu menggetarkan rasa, jiwa penuh kebanggan yang tidak ternilai dengan materi apapun. Karena kehadiran dan perannya tidak bisa dipungkiri dan dilepaskan dari nuasa kehidupan, apalagi saat malam datang dan gelapnya memenuhi bilik pembaringan hati,jiwa,nurani dan kalbuku. Engkau tidak pernah berpaling semalampun meski suntuk tak goyah, dingin mengusik dan hembusan angin menggoda . Malah engkau salalu memeluk dengan cahaya kehangatan semangat, memberikan sinar motivasi hidup dan bias temaram terangmu itu oohh..sungguh membuat aku tidak berdaya jatuh dalam rasa kasih sayang, yang aku rasakan selama ini .Darimu wahai "LENTERA CINTA DI KAKI GUNUNG ".
.
Aku tepekur mengurai pemahaman diri dari keadaan dan kenyataan yang ku hadapi dengan mencoba menterjemahkan situasi dan kondisi dengan akal dan pikiranku. Walau terbata - bata mengungkapkan dengan kata, meski terseok - seok seperti dewa mabuk atau dewa linglung,aku terus berusaha dan agar dapat lepas dari rasa perasaan kasih sayang, yang sudah menyatu dalam setiap langkah kehidupan. Sekali lagi aku pun coba mengerti tentang sebuah dilema " BILA, UMPAMA , MISALKAN,JIKALAU,ANDAI KATA " itu akan digantikan dengan yang bertabur cahaya terang gemerlap dari lampu neon atau bohlam. Sungguh aku tidak bisa keluar dari history dan arti serta makna perasaan hidupku dari ketergantungan akan dirimu .Sebab nilai dari sebuah harga adalah tanggung jawab diri pada hak dan kewajiban yang diyakini dalam prinsip hidup,tidaklah mudah mengubah arah, jalan dan langkah,untuk sebuah tujuan yang sudah ditentukan juga di percayai agar bisa meraih pencapaian meraih sinkronisasi kesuksesan yang itu sudah terjalin begitukuat dan kokoh.Jadi ungkapan rasa untuk dapat menerima kenyataan dengan apapun terjemahannya, tidaklah akan dapat bisa menggantikan history dari sebuah memory ,dimana setapak jalan tanah merah yang naik dan turun terkadang ada bebatuan,berlubang serta genangan air yang becek, hijaunya daun, hamparan rumput ilalang menelimuti perbukitan menambah ketrikatan dari sebuah jalinan kasih dan sayang yang begitu indah dari sebuah kebahagian yang idak bisa diuklur akan kedalamannya juga kebahagian bukan diukur dari kedangkalan yang ada dipermukaan saja seperti materi dan kemewahan.Tapi sebuah tanggung jawab pada hak dan kewajiban itulah arti kebahagian dari makna inspirasi lentera cinta di kaki gunung.
Semoga diri kita tidak lepas dari destination yang hak..Sebab nilai dari arti hidup yang harus dimaknai kehidupan darimu wahai " LENTERA CINTA DI KAKI GUNUNG ". Baca juga article lainya. Disini ...!! ...
PARISJ VAN JAVA ,Dikaki gunung , gubuk bilik bambo Aku menulis dimeja kayu sebelah kiri pembaringan,menuangkan segala rasa perasaanDimalam ini ditemani cahaya hatiku. " LENTERA CINTA DI KAKI GUNUNG. ".
Comments
Post a Comment